Senin, 21 Desember 2015

Cara Menentukan Jarak dan Kerapatan Tanam Kelapa Sawit

Bagaimanakah cara tentukan jarak serta kerapatan tanam kelapa sawit? Butuh didapati, pemilihan stand per hectar (SPH) atau jarak kerapatan tanam dapat memiliki pengaruh besar pada hari depan budidaya kelapa sawit, khususnya dalam soal produktifitasnya. Benar-benar benar menanam kelapa sawit dengan jarak yg cukup rapat terlalu mungkin jumlah pohon yg dipelihara jadi tambah banyak. Tetapi resiko buruknya, produktifitas kelapa sawit itu rendah dikarenakan tanaman sama sama berebutan unsur hara.



Pemilihan jarak serta kerapatan tanam kelapa sawit harusnya tetap mencermati situasi area budidaya. Pada area datar hingga bergelombang dengan tanah berjenis coastal clay serta alluvium, SPH yg direkomendasikan Pupuk Yang Baik Untuk Buah Kelapa Sawit merupakan 136 bibit/ha. Dan tanah datar yg mempunyai kandungan coastal clay butuh ditanam kelapa sawit banyak 148 bibit/ha, tanah yg mempunyai kandungan podsolic banyak 148 bibit/ha, serta tanah berpodsolic dengan permasalahan Ganoderma banyak 160 bibit/ha. Disamping itu, utk tanah yg mempunyai kandungan marginal inland serta peat soil banyak 148-160 bibit/ha, dan tanah marginal inland serta peat soil (ganoderma) direkomendasikan menanam 160 bibit/ha.

Utk area budidaya yg berbukit, penanaman kelapa sawit yg ideal kira-kira pada 148-160 bibit/ha. Serta utk area gambut, idealnya ditanami dengan kelapa sawit beberapa 148 bibit/ha.

Jumlah populasi kelapa sawit per hektar juga di pengaruhi oleh jarak tanam yg dimanfaatkan serta tipe jarak tanam yg ditempatkan. Juga sebagai perumpamaan, penanaman bibit sawit dapat dilaksanakan dengan jarak 9 x 9 mtr.. Arabika tipe jarak tanamnya tidak serupa, umpama segitiga serta persegi, jadi populasi kerapatan tanamnya lantas ikut tidak serupa juga.



Disamping itu, pemilihan jarak tanam kelapa sawit yg pas mesti mencermati intensitas sinar matahari. Butuh didapati, intensitas yg diperlukan semasing tanaman itu berlainan sama sesuai model kelapa sawit yg dibudidayakan.

Factor intensitas, mutu, serta lamanya penyinaran mampu pengaruhi perkembangan morfologi kelapa sawit. Tanaman yg terhambat dapat sebabkan pertumbuhannya condong meninggi dengan habitus yg rendah serta lemah. Tanaman yg tdk dapat beroleh cahaya matahari yg cukup juga menimbulkan jumlah daunnya menyusut serta jumlah bunga betinanya lantas sedikit.



Populasi tanaman kelapa sawit per hektar yg terlalu padat dapat menimbulkan tingkat produktifitasnya mengalami penurunan dikarenakan tdk bisa berfotosintesis dengan baik. Hal tersebut diakibatkan oleh persaingan antar-tanaman dalam mengambil unsur hara serta terjadinya tumpang tindih antar-pelepah yg membatasi cahaya matahari. Kepadatan populasi tanaman akan juga menimbulkan tingkat kelembapan lingkungan di bawahnya makin tambah maka mengakibatkan berkembangnya hama serta penyakit.

Pemilihan jarak antar tanaman serta arah barisan tanam yg pas dapat menghambat serta menanggulangi persoalan-persoalan kelapa sawit berkaitan intensitas serta jumlah cahaya matahari yg kurang. Disarankan utk menterapkan jarak tanam yg membuat segitiga sama segi biar pemantauan tanaman lebih enteng dilaksanakan. Direkomendasikan juga utk menanam kelapa sawit dengan arah barisan tanam dari utara ke selatan maka penyebaran cahaya matahari dari timur ke barat dapat optimal utk tiap tiap tanaman.

Baca Juga : Cara menanam Kacang Hijau Dengan Benar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar